D.M-II/VI/- Rp.1,92 Miliar dariPPh -Kejatisu -Tutup Defisit Anggaran
DISPENDASU M. II JUNI 2013
senilai
Rp. 1.93 Miliar, Masrizain Jadi Saksi
Langkat,
(mp.c)
Terkait dugaan Penyelewengan dana
dari Pajak Penghasilan PNS (PPh Pasal 21) terdakwa, Sekretaris Daerah (Sekda)
Pemkab Langkat, Surya Djahisa, pada tahun anggaran 2001-2002 senilai Rp.1,93
miliar, mantan Sekdakab Langkat, Masrizain
terpaksa jadi saksi yang di gelar di Pengadilan Tipikor Medan Rabu 12/6
Menurut sumber, mantan Sekdakab
Langkat Masrizain, tak tahu menahu soal dugaan Korupsi dari PPh Pasal 21 itu,
sebab katanya . Ia tidak dilibatkan dalam MoU antara pihak Pemkab Langkat
dengan pihak ketiga, justru itu ditegaskannya,tidak terlibat dirinya terkait
soal itu. Ungkapan inilah yang diberikan Masrizain dalam persidangan di
Pengadilan Tipikor Medan
Namun sebelumnya perkara Surya
Djahisa, menyangkut perkara PPh Pasal 21, Ia menyatakan , bahwa melihat yang dituduhkan kepadanya semata-mata menyudutkannya, Djahisa
menyatakan, perkara itu, Ia hanya
diperintahkan BUpati Pemkab Langkat saat itu, H. Syamsul Arifin,SE.
Perkara terkait melibatkan Sekdakab Pemkab Langkat, Surya Djahisa dengan saksi mantan sekda Masrizain, yang di gelar di Pengadilan Tipikor Medan, di
ketuai Majelis Hakim Nelson J. Marbun. (01.n).
Tutup Defisit Anggaran, Pemerintah Jual Surat Utang Rp 231,8 T
Foto: dok.detikFinance
Jakarta -(mp.c) Defisit anggaran di tahun ini akan
naik seiring dengan perubahan APBN. Salah satu cara yang diambil
pemerintah adalah dengan menjual surat utang (obligasi) jumlahnya Rp
231,8 triliun.Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, jumlah penerbitan surat utang ini naik Rp 50,5 triliun secara netto, dari Rp 180,4 triliun di APBN menjadi Rp 231,8 triliun di APBN-P 2013.
"Target baru penerbitan netto Rp 231,8 triliun. Dibanding APBN awal ada penambahan Rp 50,5 triliun tugas baru bagi kami," ujar Robert saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Dengan target itu, Robert menyatakan terjadi penambahan penerbitan surat utang berbentuk valas dari 15% menjadi 18%. Namun, Robert tidak mau menyebutkan pembagian antara domestik dengan global.
"Setelah RAPBN-P kemungkinan kami akan menambah penerbitan di (obligasi) US Dollar menjadi lebih kurang 18 persen dari total penerbitan. Itu kombinasi dari global bonds dan global sukuk. Tentu saja tidak bisa spesifik, tambahan Rp 50,5 triliun kombinasi dari penerbitan domestik dan global," ungkap Robert.(dtf)
Kejatisu Segera Tindak
Lanjuti Dugaan Korupsi , Sejumlah Miliaran di Dinas Tarukim Provsu
Medan (mp.c)
Usut segera dugaan Korupsi yang
dilakukan oleh sejumlah Oknum di Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera Utara ( Tarukim Provsu),
ada terjadi keganjilan soal kegiatan Pembangunan kawasan Pemukiman Kumuh, Poros
jalan dan Drainase di 13 kegiatan senilai berkisar Rp.20.155.850.000, kemudian
dari pemenang tender senilai Rp.1.470.982.000,
dan pada anggaran Rp.20.155.850.000 total penawarannya
Rp.18.684.868.000, pada sisa anggaran Rp.1.470.982.000, dari total sisa
penawaran, diduga kuat ada permainan.
Dari sejumlah kegiatan proyek yang ada, maka diduga kerugian
Negara , 7 Miliar
Demikian disampaikan LSM.Lembaga
Penyalur Aspirasi Rakyat (LSM) minta kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, dalam
orasinya yang disampaikan, Wakil Ketua LSM Lempar, Ahmad Fauzi di Kantor
Gubernur Sumatera Utara, Kamis (13/6)
Terkait , dari beberapa kegiatan proyek dari
pihak Distarukim Provsu diduga melakukan
penyimpangan , baik dari pelaksanaan teknisnya maupun dalam pelaksanaannya di
lapangan.
Dikatakan, terkait perkara ini, diminta Kejatisu untuk
segera menindaklanjutinya,agar ada efek jera terhadap oknum yang melakukan
penyelewengan uang Negara.
Selain itu , kata Fauzi kepada
wartawan, Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho,ST diminta, juga
mencopot Kadis Tarukim karena dinilai tidak mampu dalam menjalankantugasnya
dengan baik.(01.n)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda