MADYA POS.COM

Jumat, 13 Oktober 2017

Pinggiran Sungai Juga Dapat Sebagai Potensi Wisata

Januari







MEDAN (mpc) Sejumlah warga Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melanjutkan pembangunan bronjong Sungai Deli, agar pinggiran sungai terjaga, dan aliran sungai tersebut dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata.
Hal ini dilontarkan warga saat berbicara dengan anggota DPRD Sumut, Dapil Kota Medan, Dr Januari Siregar, yang melakukan reses di Jalan Karya Dalam, Kelurahan Karang Berombak, Rabu (4/10).
Lurah Karang Berombak, Ridho Siregar mengatakan, kelurahannya dikelilingi tiga sungai utama. Pengerjaan bronjong sungai sudah dilaksanakan sebagian namun terhenti. Ia meminta agar Balai Wilayah Sungai tersebut dilanjutkan.
“Kita melihat ada potensi wisata di situ. Saya terinspirasi dari Kota Malang yang punya kampung warna-warni. Kenapa tidak kita buat juga di kelurahan ini ada bronjong warna-warni dengan dilakukan pengecatan terhadap bronjong-bronjong tersebut. Apalagi sekarang sudah mulai banyak warga yang duduk-duduk sore di sekitar tersebut. Hanya warga juga harus sadar untuk tidak buang sampah di aliran sungai,” ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada anggota dewan tersebut atas kehadirannya ke kelurahan untuk menampung aspirasi masyarakat. Reses tersebut lanjutnya dapat membantu masyarakat menyampaikan kebutuhan yang diperlukan masyarakat dalam pembangunan meski pun tidak semua keluhan yang disampaikan dapat dilaksanakan.
DIPERLUAS
Kepala Lingkungan, Alamsyah Putra Pasaribu juga meminta agar tanah wakaf di Kelurahan Karang Berombak tersebut diperluas karena dinilai sudah tidak memadai. Ia berharap ada tanah yang dapat dialihkan sebagai wakaf. Ia juga meminta agar akses jalan ke tanah wakaf tersebut diperbaiki karena sangat rusak dan becek. Hal itu menyulitkan warga untuk membawa jenazah ke tanah perkuburan. Ia berharap agar jalan tersebut diaspal dan dimuluskan.
Sementara, salah seorang warga, Nasir meminta agar bangunan bekas UPT Dinas Kesehatan Pemprovsu yang ditutup delapan tahun lalu tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan warga. Bangunan yang saat ini telah rusak tersebut diharapkan dapat dibangun kembali menjadi balai musyawarah masyarakat.
“Bangunan tersebut telah diterlantarkan dan tidak digunakan lagi selama delapan tahun. Kami harap bisa digunakan kembali sebagai tempat pertemuan dan musyawarah masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi aspirasi masyarakat tentang sungai tersebut, menurut Januari hal itu selalu disampaikan masyarakat dalam setiap reses. Pengelolaan sungai yang lebih baik tidak hanya diaspirasikan oleh masyarakat Kelurahan Karang Berombak, tetapi juga kelurahan lain yang wilayahnya dibelah jalur sungai.
“Masalah sungai selalu disampaikan dalam setiap reses. Selama jadi anggota DPRD Sumut, sudah tiga kali kami berkomunikasi dengan Balai Wilayah Sungai. Alasan mereka, ini bukan ranah pemprov, namun aspirasi sudah disampaikan ke pusat. Aspirasi masyarakat harus tetap kita tampung,” ungkap Januari.
Terkait akses jalan yang buruk, ia mengatakan akan segera turun ke lapangan meninjau jalan-jalan yang masih rusak. Jalan-jalan yang masih buruk tersebut nanti akan disampaikan kepada pemerintah yang bertanggung jawab terhadap jalan tersebut.
“Terkait kurangnya sarana olahraga dan bermain di lingkugan sekitar kelurahan, nanti lurah dan camat bisa berkoordinasi menyediakan lahan dan sarana olahraga. Karena ini juga penting agar anak-anak dan pemuda tidak tersita waktunya dengan bermain warnet maupun menggunakan narkoba,” jelasnya (r.bp.)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda