Massa Orasi-Dispendasu M-III/VII-LP.Tanjung Kusta
Massa Forsu Minta Kejatisu dan
Poldasu Segera Tangkap Pelaku Korupsi Terindikasi Menggunakan dana APBD
Medan (mp.c)
Massa Forum Rakyat
Sumatera Utara (Forsu) menegaskan dalam orasinya di depan kantor Gubernur
Sumatera Utara, ada dugaan kuat terhadap sindikat dalam permainan dana Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD),maka diminta kepada Kejatisu,dan
Kapoldasu, segera memeriksa pelaku yang terlibat didalamnya, seperti dugaan
korupsi,terhadap, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Bagi Hasil Daerah (BHD) dan
Bantuan Daerah Bawahan (BDB)
Massa memperkirakan
kerugian negara di duga berasal yakni,
dari Dana BOS, berkisar, Rp.14 Miliar,
untuk dana BDB berkisar Rp. 1,8
triliun, sedangkan untuk dana DBH berkisar sebesar Rp. 1,9 triliun, sehingga
kerugian negara cukup besar,ā€¯Justru itu diminta kepada pihak kejatisu dan
Poldasu segera mengambil tindakan, dan mengusut tuntas kerugian negara dari
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) ujar Massa Forsu, baru-baru ini
de depan kantor Gubernur Sumut.
Ketua Koordinator aksi
Forsu, M. Fajar Daulay, menegaskan, dari kerugian negara diduga ada kaitannya
terhadap kontrak politik, dalam menjelang Pemilihan Kepala Daerah Sumatera
Utara (Pilkadasu) baru-baru ini, dari hasil
penghitungan suara oleh Komisi pemilihan Umum (KPU) maka, Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih,H.Gatot Pujo Nugroho,ST dan Wagubsu Ir.H.T.Erry Nuradi,M.Si.
kemenangan ini, ada dugaan kuat menggunakan dana berasal dari APBD
Dikatakan, keterkaitan
kontrak politik diyakini, dana untuk
Pilkadasu oleh pemenang diindikasi mengggunakan dana dari APBD, akibatnya
negara ikut dirugikan, karena itu, Forsu meminta kepada Kejatisu dan Poldasu
untuk segera menyeret pelaku ke ranah hukum, agar ada efek jera terhadap oknum
pejabat Pemprovsu yang lain,ujar Forsu (01.n)
DISPENDASU M. III JULI 2013
Dengan Membayar PKB Dan BBN-KB Tepat Waktu Akan Menjamin
Keabsahan Kepemilikan Kenderaan Bermotor Anda
LP Tanjung Gusta Porak Poranda, Napi Tetap Sahur dan Berpuasa
"Dari kemarin sudah seperti biasa. Tarawih, buka puasa dan sahur sudah berjalan," ujar Kepala LP Tanjung Gusta, Muji Raharjo di Medan, Sabtu (13/7/2013).
Ibadah puasa napi di bulan Ramadan tidak terganggu. Para napi tetap mendapat suplai makanan dari LP.
"Fasilitas makanan terakomodir semuanya," kata Muji.
Pantuan di lokasi, pembersihan masih terus dilakukan oleh narapidana. Mobil pengangkut bahan makanan jugga terlihat keluar masuk LP.
Jam besuk untuk hari ini ditutup. Namun masyarakat yang hendak membawa makanan dapat menitipkanya ke petugas LP. (dtn)
Cici Paramida Hati-hati Pilih Pasangan
Meski begitu, Cici mengaku kesendirian yang masih ia rasakan saat ini bukan karena ia terlalu selektif. Ia menuturkan saat ini ia lebih hati-hati dalam mencari teman hidup.
Saat menikah dulu, wanita 39 tahun ini memang memiliki pengalaman pahit karena sempat mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Bukan selektif, memang Allah belum mempertemukan jodohnya aja. Mudah-mudahan, doain aja. Ramadan itu kan biasanya doanya makbul." ungkap Cici ketika ditemui usai menjadi Qoriah di sebuah hotel di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat malam (12/7/2013).
Cici mengungkapkan keinginannya untuk memiliki sosok suami yang matang dari sisi kepribadian. Tak hanya itu, ia pun mengidamkan pria yang mampu membimbingnya dalam hal agama.
"Semua wanita pasti ingin pasangan yang sesuai dengan keimanan kita. Sekarang saya lebih dekat ke keluarga. Kalau ada pasangan dekat, Insya Allah didoain saja," tandasnya. (dth)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda