PAD TAK TERCAPAI-PAUD MENJADI PERHATIAN-391POLISI
Semester I TA 2013 Target PAD Tak Tercapai,
Soal Dana BDB,Jangan Sampai
Masyarakat Kecewa
Medan (mp.c)
Target
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
(Pemprovsu) Semester I Tahun Anggaran
2013 tidak tercapai, anatara lain
disebabkan, realisasi Sisa Lebih Anggaran (Silpa) Rp. berkisar 14 Miliar dari
prediksi Rp.350 miliar, kemudian
tingginya tarif pajak Biaya Balik Nama Kenderaan Bermotor( BBNKB) 15
persen, sebaiknya angka ini, diturunkan menjadi 10 persen saja, karena itu
jugalah target PAD, tak tercapai.
Demikian disampaikan Gubernur
Sumatera Utara, H. Gatot Pujo Nugroho, melalui Sekretaris Daerah Provinsi
Sumatera Utara (Sekda Provsu) H. Nurdin Lubis, SH,MM kepada wartawan usai
mengikuti sidang Paripurna mendengarkan Pidato Presiden dalam rangka Hari Ulang
Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-68 di
Gedung Dewan DPRD Sumut Jumat (16/8)
Dikatakan, tingginya tarif yang
dibebankan kepada masyarakat, maka dampaknya, pembelian kenderaan bermotor di
Sumatera Utara menurun, artinya masyarakat membeli kenderaan lebih
cendrung pergi ke Provinsi Aceh,
Sumatera Barat dan provinsi Riau, karena itu lanjut Nurdin, ini juga diharapkan
menjadi perhatian serius oleh anggota Dewan. Diketahui bahwa, ada potensi dari
PAD berkisar Rp. 200 miliar setara untuk
35.000 unit dari kenderaan, namun tak dapat diwujudkan.disebabkan tingginya
harga tarif BBNKB.
Gubernur mengharapkan juga dengan
tidak tercapainya target pada semester pertama tahun 2013, maka dengan ini,
diharapkan anggota Dewan DPRD Sumut,
dapat memberikan solusinya, kemudian untuk dapat ditampung dalam P.APBD Tahun
2013 yang direncanakan, Pada semester II.di bulan Oktober 2013
Namun, Yan Syahrin dari salah satu
anggota DPRD Sumut menyikapi hal tidak tercapainya target , mengingatkan,
Pemprovsu harus hati-hati dalam mengelola keuangan seperti dalam Proyek pada
BDB (Bantuan Daerah Bawahan ) kepada Pemerintah,Kabupaten/Kota.”jangan sampai
masyarakat kecewa akibat pengelolaan keuangan pada BDB,” tandan Syahrin (01.n)
Program PAUD Terus Meningkatkan Kecerdasan, Perhatian Pemerintah Cukup Serius
Simalungun (mp.c)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
salah satu mendidik anak agar cerdas, kreatif dan cepat tahu menahu,memasuki
jenjang sekolah dasar ( SD), sebab itu diharapkan semua pihak untuk mendukung
program pemerintah di bidang pendidikan, seperti PAUD, sebab Pemerintah cukup
serius memperhatikan.
Hal itu disampaikan Bunda
PAUD Kabupaten Simalungun, Erunita JR. Saragih saat meresmikan Sekolah Pendidikan PAUD Happy
Kids di Rawang Nagori Pardomuan Nauli Kecamatan Pane dan PAUD Aghata di Nagori
Bahapal Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, baru-bau ini.
Erunita JR. Saragih juga mengajak
semua elemen masyarakat untuk mendukung program PAUD, dengan kehadiran
pendidikan PAUD, di nagori-nagori
masing-masing maka diharapkan juga anak-anak yang belajar dapat terarah yang
dilandasi nilai-nilai moral dan agama
Sementara itu, Kepala Bidang
Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan
Kabupaten Simalungun, TD Sitanggang melaporkan, bahwa jumlah pendidikan PAUD ada di Kecamatan
Panombeian Pane berjumlah 14, di Kecamatan Pane 9 dan di Kecamatan Raya jumlah 12.
Kemudian Angka Partisipasi Kasar
(APK) 2102 mengalami kenaikan menjadi 20 persen dan pada tahun 2013 ini, menjadi 26 persent, dari angka kenaikan itu,
maka masyarakat sangat mendukung program pemerintah pendikan PAUD.”ujarnya
(01.n)
DISPENDASU M. III AGUSTUS 2013
Dengan Membayar PKB Dan
BBN-KB Tepat Waktu Akan Menjamin
Keabsahan Kepemilikan Kenderaan
Bermotor Anda
----------------------------------------------------------------------------------------------
391 Polisi Bersenjata Kawal Rekonstruksi Kasus Sisca Kamis Besok
Lokasi ditemukannya Sisca
Bandung (mp.c)- Sebanyak 391 personel gabungan
disiapkan mengamankan jalannya reka ulang atau rekonstruksi kasus Sisca
Yofie (34). Rekonstruksi dijadwalkan digelar Kamis (22/8) besok."Petugas gabungan itu dari Polrestabes Bandung dan Polda Jabar. Jumlah tersebut termasuk bantuan dari satu peleton atau 30 personel Brimob Polda Jabar," jelas Kasubaghumas Polrestabes Bandung Kompol Rosdiana kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Rabu (21/8/2013).
Menurut Rosdiana, personel dikerahkan terdiri dari satuan Reskrim, Lalu Lintas, dan Dalmas. Polisi menerapkan pola pengamanan terbuka dan tertutup selama rekonstruksi. Ia melanjutkan, sebagian anggota Brimob Polda Jabar bersenjata rencananya melekat dengan kedua pelaku yakni Wawan (39) dan Ade (24).
"Nanti kedua tersangka turut dihadirkan saat reka ulang di beberapa titik. Nah, mereka akan dikawal personel Brimob bersenjata," papar Rosdiana.
Ia menjelaskan pengamanan yang disiapkan itu tidak berlebihan. Kondisi itu, sambung Rosdiana, disiapkan guna mengantisipasi hal tak diinginkan mengingat tempat rekonstruksi berada di permukiman warga. Apalagi kasus ini membetot perhatian publik.
Waktu pelaksanaan rekonstruksi dijadwalkan selepas lewat pukul 07.00 WIB. "Pokoknya besok itu pagi. Nanti waktunya dikabari lagi," ucap Rosdiana.(dtn)
Beda Satpol PP Dulu dan Kini
Dipoles Jokowi, Petugas Satpol PP Lebih Manusiawi
Fotografer - Grandyos Zafna
Jakarta (mp.c)- Ada perubahan besar yang dirasakan di
tubuh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. Pasukan
penjaga ketentraman dan ketertiban ibu kota ini biasanya jadi "musuh"
masyarakat kecil karena identik dengan sikap arogan dan kasar dengan
modal pentungan dan tameng. Tindakan kasar aparat Satpol PP itu biasanya begitu kentara ketika melakukan penertiban pedagang kaki lima. Dalam urusan gusur-menggusur, petugas Satpol PP tak segan-segan mengobrak-abrik lapak PKL disertai dengan bentakan dan pukulan pentungan.
Tapi itu dulu. Kini di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang belum genap satu tahun, Satpol PP sudah banyak jauh beda. Perubahan yang mendasar di internal Satpol PP itu diakui Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadisantoso bersumber dari sosok sang gubernur yang akrab disapa Jokowi.
Kukuh menekankan Jokowi sudah sangat jelas menginstruksikan kepada Satpol PP agar dalam menjalankan tugas tidak lagi bertindak kasar. "Yang kita hadapi ini kan saudara-saudara kita, bukan musuh atau lawan kita," kata Kukuh mengingat pesan Jokowi saat ditemui detikcom Jumat pekan lalu. "Mereka juga bekerja untuk makan dan untuk hidup."
Oleh karena itu, kata Kukuh kembali mengingat pesan Jokowi, setiap aparat Satpol PP agar berlaku yang manusiawi, persuasif, tidak perlu pakai pentungan dan tameng. "Itu sudah saya jalankan semua. Kalau kalian lihat, pernah enggak Satpol PP pakai pentungan sekarang," tuturnya. Kukuh menegaskan, tameng dan pentungan hanya untuk membela diri jika terjadi ancaman yang membahayakan.
*****
Pendekatan Satpol PP yang lebih persuasif, menurut anggotanya, memang karena ada perintah dari pimpinan. Salah seorang anggota Satpol PP, Endang Martoni, 49 tahun, mengaku dulu mereka bersikap keras karena sistem kerja yang ditanamkan saat itu menuntut mereka untuk harus keras.
“Dahulu perintahnya lain sama sekarang, dulu setiap kita melingkar (operasi) ada pedagang langsung digaruk, diangkat. Sekarang perintahnya harus mengimbau dulu,” kata Endang saat ditemui detikcom ketika tengah berjaga di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat sore pekan lalu.
Pria yang telah bergabung di Satpol PP sejak zaman Sutiyoso pada tahun 2000 itu mengaku tugasnya pun kini jadi terasa lebih ringan karena hampir tak ada perlawanan dari pedagang. “Biasanya (dulu) cara menertibkannya kasar, setiap pedagang juga jadi emosi karena dulu penyampaian kita juga salah," ujar Endang mengakui.
Di Pasar Minggu, Sulaiman, 36 tahun, pun mengakui banyak perbedaan saat melakukan penertiban dalam kesatuannya. Pria yang sudah 12 tahun jadi anggota Satpol PP ini mengaku dulu mereka arogan dan kasar karena faktor lingkungan.
“Kebawa-bawa sama senior yang dulu gayanya juga begitu. Pentungan kita bawa untuk geser-geser barang dagangan, dulu kalau sudah dibilang sekali dua kali tidak mau geser ya barangnya kita angkat,” kata dia kepada detikcom, Jumat siang pekan lalu.
Namun, sejak era kepemimpinan Jokowi, ada satu perubahan di tubuh Satpol PP. “Pak Jokowi bilang enggak usah main cara kasar, ya sekarang ini sudah tidak kasar lagi,” kata ayah dua anak itu. “Bapak kan pedagang, dan kita petugas tapi ini trotoar dan jalan raya untuk sarana apa,” begitu cara dia berkomunikasi dengan pedagang saat menertibkan PKL Pasar Minggu, pada Lebaran lalu.(dtn)
Dahlan Iskan: 36 Juta Penduduk Indonesia Masih Sangat Miskin
Samarinda(mp.c) - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan 36 juta penduduk Indonesia masih sangat miskin. Semua pihak harus bekerja keras untuk untuk terus mengurangi angka 36 juta itu.
"Kita buka saja, 36 juta penduduk Indonesia masih sangat miskin, dulu lebih dari 100 juta," kata Dahlan saat memberikan sambutannya di hadapan peserta syukuran Kemerdekaan RI di Ball Room Hotel Bumi Senyiur, Jl Pangeran Diponegoro, Samarinda, Rabu (21/8/2013).
Selain Dahlan, acara tersebut juga dihadiri oleh unsur muspida provinsi Kalimantan Timur, seluruh tokoh dan elemen masyarakat yang tergabung dalam berbagai forum kerukunan umat beragama.
Dahlan menjelaskan, angka 36 juta masih sangat miskin itu masih lebih baik mengingat adanya penurunan angka dari 100 juta.
"Angka itu lebih baik karena tinggal 36 juta dan sekarang ada 130 juta orang penduduk yang tidak lagi miskin," ujarnya.
Dahlan meminta, berbagai pihak tidak hanya mengingat penduduk sangat miskin 36 juta, melainkan terus berupaya untuk menguranginya dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang.
"Di lain pihak 130 juta tidak lagi miskin, jangan terus yang diingat 36 juta sangat miskin. Pemerintah, kita bersama, akan me-manage dalam kurun waktu 5 tahun mendatang," tambah Dahlan.
"Yang 130 juta itu tidak pernah lagi mikir besok punya beras atau tidak, besok beli baju lebaran atau tidak. Mereka hanya berfikir bagaimana bisa lebih maju lagi, besok mau usaha apa?" jelas Dahlan.
"Semisal disuatu negara ada 130 juta penduduk dan berfikir bagaimana harus maju, pasti negara itu akan maju. Percayalah, Indonesia pasti maju," sebut Dahlan lagi.
Masih menurut Dahlan, saat ini pemerintah tengah merumuskan untuk terus mengurangi angka jumlah penduduk yang sangat miskin, juga untuk terus memajukan penduduk yang tidak lagi miskin.
"Saya sedang merumuskan bagaimana 130 juta yang tidak lagi miskin itu, secara sistematis untuk terus maju," tutupnya.(dtf)
KESEHATAN
Tipe Menjaga Kesehatan Jantungantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Penyakit jantung terjadi utamanya disebabkan karenya kurangnya jumlah darah yang memasok oksigen ke jantung. Berbagai macam penyebab atau gejala bisa dirasakan dengan begitu mendadak. Salah satunya seperti sering pusing, berkeringat dingin, dan sesak nafas. Dengan gejala tersebut masih banyak masyarakat umum yang menyepelekan hal tersebut. Berikut ini kesehatan96 berbagi Tips Menjaga Kesehatan Jantung yang bisa dijadikan untuk mengatasi penyakit jantung.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda