MADYA POS.COM

Rabu, 04 September 2013

Masyarakat Punjabi Sikh-Dispendasu M-I/9- Kisruh Mesir

https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment/?ui=2&ik=b6184ded1e&view=att&th=140e8195cc4feb67&attid=0.2&disp=inline&realattid=f_hl6a3w091&safe=1&zw&saduie=AG9B_P9l18Id9ZvhPB9BbKehUpw8&sadet=1378287673502&sads=oP3_ZoWW5hCRwv853EdASdZMNro&sadssc=1

Terlihat, dr. Geeta dan Konjend India di Medan, Basir Ahmed dan Ketua Umum Masyarakat Punjabi Sikh Indonesia, Salwindar Singh, berfhoto bersama kepada Sejumlah Undangan
Gubsu : Masyarakat Punjabi Sikh Punya Peranan Penting di Sumatera Utara
Medan (mp.c)
Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujo Nugroho,ST,MSi, menyatakan Masyarakat Punjabi Sikh khsususnya di Sumatera Utara dan pada umumnya di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ,juga memiliki peranan yang sangat penting baik dalam memelihara kerukunan beragama  maupun persatuan dan kesatuan bangsa
Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara melalui, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat , Provinsi Sumatera Utara (Kesbanglinmas Provsu), Drs.H. Eddy Sofyan pada acara pelantikan/pengukuhan Perhimpunan Masyarakat Punjabi Sikh Indonesia (PMPSI) Sumatera Utara, di Hotel Madani, Minggu (1/9)
Dikatakan Gubsu, untuk mewujudkan akselerasi Bhineka Tunggal Ika, sebagai behagian integral bangsa , perkumpulan masyarakat Sikh juga yang ada di Sumatera Utara ,  juga dapat meningkatkan peranannya untuk mewujudkan Indonesia yang penuh sejahtera , demokrasi dan tetap menjunjung tinggi UUD 1945

Menurut Eddy Sofyan  dampak hadirnya Pancasila maka jelas menghilangkan rasa perbedaan , sebab kata Eddy Sofyan warga negara itu sama kedudukannya dihadapan huklum tanpa terkecuali.  

Ketua Umum Punjabi Sikh Salwindaer Singh mengatakan, bahwa masyarakat Punjabi bukanlah masyarakat menggali . kemudian juga masyarakat Punjabi pada dasarnya memiliki harkat dan martabat bangsa .

Sementara susunan pengurus ,Ketua Umum, Punjabi Sikh Salwindaer , Ketua  Sumut Sukhdev Singh dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Harjinder Singh

Visi , terwujudnya indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan guna terbangunnya postur bangsa yang profesional menuju indonesia bersatu, Misi,menciptakan masyarakat punjabi sikh yang profesional baik di bidang sosial budaya ekonomi, pendidikan, agama dan politik.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala Kesbang Linmas, Drs.Eddy Sofyan,MAP, mewakili Pangdan I/BB , mewakili Kapoldasu, Anggota DPD RI. Parlinduingan Purba,SH, Konsulat Jenderal  (Konjen) India  Untuk Medan Basir Ahmed dan juga suku dari Punjabi dr. Geeta,caleg anggota DPR.RI.(01)


 ----------------------------------------------------------------------------------------------------



 DISPENDASU M. I September   2013




   Dengan Membayar PKB Dan
 BBN-KB Tepat Waktu Akan Menjamin
 Keabsahan Kepemilikan Kenderaan 
Bermotor Anda   
 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 

 

 

Kisruh Mesir, Ikhwanul Muslimin Siap Berdialog Jika Syarat Ini Terpenuhi

Dialog di PP Muhammadiyah (Foto:Rina/detikcom)
Jakarta (mp.c)- Hingga kini Mesir masih bergejolak. Kelompok Ikhwanul Muslimin dan pemerintah belum menggelar dialog untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Ikhwanul Muslimin yang merupakan kelompok pro Mursi siap berdialog dengan beberapa syarat. Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Ormas Ikhwanul Muslimin Ahmed Muhammad Fahmi Elwatidi, dalam diskusi 'We Are With You, Brethern', di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Rabu (4/9/2013).

"Dari awal kita sudah ada inisiatif untuk melakukan dialog dengan pihak militer, hanya saja kita menetapkan syarat-syarat tertentu," kata Fahmi.

Fahmi yang juga Juru Bicara Partai Kebebasan dan Pengadilan itu menyatakan syarat pertama adalah dibebaskannya puluhan pimpinan mereka yang ditahan pihak militer.

"Kita ingin media-media yang ditutup diaktifkan kembali. Selain itu meminta pihak militer agar tak ikut dalam urusan politik," ujarnya.

Hingga kini memang belum ada dialog dari kedua belah pihak untuk menemukan pemecahan masalah agar tak jatuh korban lebih banyak lagi. Pihak militer tetap menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok pemberontak.

"Saya bertanya, jadi siapakah sebenarnya teroris itu? Dimanakah letak demokrasi itu sebenarnya," ungkap Fahmi.(dtn)

I

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda