Terindikasi Merugikan Negara-SIMDA DIFUNGSIKAN-Polri Tunda Jilbab-
Kepala BPPJN Wilayah I Medan, Wijaya
Seta Harus Bertanggungjawab, dengan Pekerjaan yg Ditinggalkan.
Medan (mp.c)
Pekerjaan Peningkatan Kapasitas
Pelebaran Jalan Merek dengan nilai pagu anggaran Rp.42.705.600.000 di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
(BPPJN) Wilayah I Medan, yang berkantor di jalan Sakti Lubis, diduga menyalahi
ketentuan, pasalnya, dari nilai pagu tersebut, setelah dilakukan proses lelang
tender menjadi Rp.36.302.012.479, sebagai harga pemenang.
Namun dari data informasi yang
diperoleh, menyebutkan, bahwa dalam masa kerjanya 270 hari, yang terhitung, dimulai dari tanggal, 26 Februari 2013.maka setelah
dilakukan investigasi, masih banyak ruas jalan yang berlubang belum dilakukan
pengaspalan hanya sebagian, begitu juga saluran drainase untuk penampungan
jalan air tidak dibangun.
Demikian juga terhadap pembangunan
drainase yang terkesan dikerjakan asal jadi, sebab bahan yang harus digunakan
batu kali, namun digunakan dengan batu cadas,” ini kan sudah menyalahi, berarti panitia dan Kepala
BPPJN Wilayah I Medan , dibawah
kepemimpinan Wijaya Seta, harus bertanggungjawab”ujar Ketua LSM Jaringan
Informasi Nasional Sumut, Hermanto
Simanjuntak, melalui suratnya
No.15/DPD/LSM-JIN-SU/YLBH-JIN-SU/XI/2013 Tanggal, 21 November 2013 yang disampaikannya kepada Kepala BBPJN
Wilayah Sumut.
Dikatakan, anggaran yang berasal dari APBN itu, terindikasi, menimbulkan kerugian negara, akibat pekerjaan yang tidak
sesuai dengan petunjuk teknisnya, maka pihak dari LSM Jaringan Informasi
Nasional, melakukan konfirmasi dan klarifikasi,memohon penjelasan, namun tidak
ditemukan. (*)
SIMDA , Akan
Difungsikan Kegunaanya Terhadap Anggaran APBD Tahun 2014
Medan, (mp.c)
Dalam Tahun Anggaran 2014 mendatang,
Pemerintah provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), akan melakukan pada anggarannya secara transparan,
terbuka,sehinggga dengan itu, maka hasil dari pembangunan yang menggunakan
anggaran keuangan Negara dapat bermaanfaat bagi semua unsur dan golongan masyarakat, khususnya di
Sumatera Utara
Pemprov siap mewujudkan keuangan yang
transparan dengan mengaplikasikan SIstem informasi Manajemen Daerah (SIMDA),
keuangan pada Tahun Anggaran 2014, “
Keuangan yang transparan dengan system SIMDA, ini penting diterapkan di
lingkungan Pemprovsu” ujar Sekda Provsu, Nurdin Lubis kepada wartawan, pada
acara Sosialisasi Pembekalan teknis untuk Penyusunan APBD 2014di Sumut dengan
sistem Aplikasi SIMDA dilaksanakan di
AULA Martabe Kantor Gubsu , Jumat (29/11).
Dikatakan, dengan menggunakan system
SIMDA, maka system yang lama yang disebut Sistem Informasi Pengelolan Keuangan Daerah
SI-PKD) maka tidak lagi difungsikan kegunaannya, namun hanya pergantian sistem saja, sistem lama
kepada sistem baru’ujarnya (*)
IPW: Alasan Polri Tunda Pengenaan Jilbab Bagi Polwan Tak Berdasar
Jakarta -(mp.c) Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan
surat yang dilayangkan Wakil Kapolri Komjen Oegroseno terkait penundaan
pengenaan jilbab bagi Polwan. Penundaan karena banyak ditemukan
ketidakseragaman dalam berjilbab. Ketua Presidium IPW Neta S Pane
menilai aturan mengenai penundaan itu tidak berdasar.
"Alasan dikeluarkannya TR (telegram rahasia) tersebut karena penggunaan jilbab itu tidak seragam, sesungguhnya sangat tidak mendasar," kata Neta dalam siaran pers, Minggu (1/12/2013).
Neta menyesalkan sikap Mabes Polri yang mengeluarkan surat penundaan pengenaan jilbab. Seharusnya, kata dia, elite-elite di kepolisian justru harus mendukung penggunaan jilbab ini. "Apalagi para Polwan sudah hampir lima tahun berjuang untuk diizinkan memakai jilbab," kata Neta.
Seharusnya, Mabes Polri mengeluarkan aturan sementara acuan sementara penggunaan jilbab mengenai bentuk, warna, atau model, sambil menunggu Peraturan Kapolri (Perkap) yang permanen. "Sehingga ada keseragaman," kata Neta.
Terkait alokasi dana pengadaan jilbab, seharusnya bukan menjadi alasan Polri untuk melarang Polwan mengenakan jilbab. "Jika Polri tidak memiliki dana anggaran, biarkan saja masing-masing Polwan yang membeli atau membiayainya," ujar Neta.
Neta mendesak pimpinan kepolisian untuk mencabut edaran terkait penundaan pengenaan jilbab. "Jika sekarang penggunaan jilbab belum teratur, justru tugas pimpinan Polri untuk mengaturnya dan bukan menunda atau melarang Polwan menggunakan jilbab," tegas Neta.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman tak mempersoalkan polisi wanita atau Polwan memakai jilbab. Menurut dia memakai jilbab merupakan hak
"Alasan dikeluarkannya TR (telegram rahasia) tersebut karena penggunaan jilbab itu tidak seragam, sesungguhnya sangat tidak mendasar," kata Neta dalam siaran pers, Minggu (1/12/2013).
Neta menyesalkan sikap Mabes Polri yang mengeluarkan surat penundaan pengenaan jilbab. Seharusnya, kata dia, elite-elite di kepolisian justru harus mendukung penggunaan jilbab ini. "Apalagi para Polwan sudah hampir lima tahun berjuang untuk diizinkan memakai jilbab," kata Neta.
Seharusnya, Mabes Polri mengeluarkan aturan sementara acuan sementara penggunaan jilbab mengenai bentuk, warna, atau model, sambil menunggu Peraturan Kapolri (Perkap) yang permanen. "Sehingga ada keseragaman," kata Neta.
Terkait alokasi dana pengadaan jilbab, seharusnya bukan menjadi alasan Polri untuk melarang Polwan mengenakan jilbab. "Jika Polri tidak memiliki dana anggaran, biarkan saja masing-masing Polwan yang membeli atau membiayainya," ujar Neta.
Neta mendesak pimpinan kepolisian untuk mencabut edaran terkait penundaan pengenaan jilbab. "Jika sekarang penggunaan jilbab belum teratur, justru tugas pimpinan Polri untuk mengaturnya dan bukan menunda atau melarang Polwan menggunakan jilbab," tegas Neta.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman tak mempersoalkan polisi wanita atau Polwan memakai jilbab. Menurut dia memakai jilbab merupakan hak
"Tidak ada masalah. Kan waktu itu saya bilang ini kan hak asasi
seseorang," jelas Sutarman saat bertemu dengan pimpinan media dan PWI di
Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Sutarman menjelaskan, sebenarnya kepolisian sudah menyiapkan dan merancang contoh jilbab bagi polwan. Namun semua masih menunggu anggaran dan aturannya.
"Dan memang kan contoh jilbabnya kemarin sudah ada, tapi belum ada keputusan. Dan anggaran belum ada, tapi dipersilakan," tutupnya.
Menyahuti hal ini, pada Senin 25 November Polda Metro Jaya menggelar peragaan 15 model seragam untuk polwan berjilbab. Seragam itu mengacu kepada polwan di Polda Aceh.(dtn)
Sutarman menjelaskan, sebenarnya kepolisian sudah menyiapkan dan merancang contoh jilbab bagi polwan. Namun semua masih menunggu anggaran dan aturannya.
"Dan memang kan contoh jilbabnya kemarin sudah ada, tapi belum ada keputusan. Dan anggaran belum ada, tapi dipersilakan," tutupnya.
Menyahuti hal ini, pada Senin 25 November Polda Metro Jaya menggelar peragaan 15 model seragam untuk polwan berjilbab. Seragam itu mengacu kepada polwan di Polda Aceh.(dtn)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
TURUT BERDUKA CITA
Atas meninggalnya
Hj. ARISOM LUBIS ,(82 Tahun)
(Ibunda dari Nasran Nasution, Pem.Umum Madya
Pos.
dan Pemimpin Redaksi Media Online, Madya
Pos.com ) Pemimpin
Perusahaan Surat Kabar MADYA POS, /Media Online
MADYA POS.COM.
Semoga Arwahnya diterima disisi Allah
SWT. Dan bagi yang ditinggalkan semoga tabah dalam menghadapinya.
Dari :
Dr. Ainim Lubis
Ketua UmumDPP LSM OPAS INDONESIA,Buyung
Amin Nasution
Ust. Drs. Herry Chairuddin Lubis
Rafianto,SPdI
Mursim
Sutrisno
Ust. Drs. Wasman Lubis
Camat Medan Denai,Drs.Edi M.
Matondang
Anas Nasution
Nirwan Siregar
Ismail Lubis
Adek, S.Ag
Drs .M.Amin S
---------------------------------------------------------------------------------------------
Ini Suara BEM FIB UI Terkait Kasus Mahasiswi dan Sitok Srengenge
Jakarta -(mp.c) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Indonesia (BEM FIB UI) turut bersuara atas kasus
dugaan pemerkosaan mahasiswi UI oleh Sitok Srengenge. BEM FIB UI
menuntut Sitok untuk bertanggung jawab. Sedangkan dosen mahasiswi itu
memberikan dukungan untuk terus mencari keadilan.
“Itu adalah perlakuan tidak pantas dan patut diduga sebagai perbuatan pidana asusila serta sikap tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh Sitok karena melukai moral, hak perempuan, masyarakat seni budaya, dan integritas pelaku sebagai seorang ‘seniman’ yang sejatinya menjadi teladan dan paham akan budaya Indonesia,” kata Ketua BEM FIB UI Saifulloh Ramdani di kampus FIB UI Depok dalam siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (1/12/2013).
Saifulloh mengatakan, seluruh elemen mahasiswa yang diwakili oleh BEM FIB UI mendukung segala bentuk perlawanan yang dilakukan oleh korban. Perlawanan tersebut adalah bentuk gerakan moral penyadaraan agar tidak ada lagi korban dari kasus serupa di kemudian hari.
Menjawab pertanyaan beberapa pihak yang menanyakan mengapa laporan ke polisi dilakukan setelah korban hamil 7 bulan, menurutnya, ada beberapa hal yang harus kembali untuk ditekankan. Antara lain adalah korban mengalami trauma yang sangat dalam dan hampir tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena keadaan psikologis yang sudah lemah sejak awal. Korban diakui Saifulloh baru dapat bercerita setelah mendapatkan dorongan untuk bersuara selama tiga bulan dari teman, keluarga dan para dosen.
Sementara dosen FIB UI yang juga pendamping mahasiswi UI itu, Saraswati Dewi atau Sarasdewi, mengatakan bahwa korban mendapat dukungan penuh dari sivitas akademika yang ada di kampus. Ia menekankan bahwa laporan ini tidak saja mencari keadilan untuk korban, melainkan sebagai upaya memutus perbuatan tidak menyenangkan yang merugikan perempuan.
“Perbuatan yang tidak menyenangkan, mengorbankan anak gadis atau perempuan seperti ini harus dihentikan dan keadilan harus diperjuangkan, pada dasarnya kami tidak ingin sampai ada korban selanjutnya,” tegas Sarasdewi dalam rilis yang dikirimkan oleh Lifany Husnul Kurnia, Research Assistant at Department of Research and Community Services FIB UI.
Selain pihak kampus, kawan-kawan mahasiswi itu juga sudah meminta bantuan pada Komnas Perempuan dan Yayasan Pulih yang secara khusus menangani korban untuk pelecehan seksual.
“Itu adalah perlakuan tidak pantas dan patut diduga sebagai perbuatan pidana asusila serta sikap tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh Sitok karena melukai moral, hak perempuan, masyarakat seni budaya, dan integritas pelaku sebagai seorang ‘seniman’ yang sejatinya menjadi teladan dan paham akan budaya Indonesia,” kata Ketua BEM FIB UI Saifulloh Ramdani di kampus FIB UI Depok dalam siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (1/12/2013).
Saifulloh mengatakan, seluruh elemen mahasiswa yang diwakili oleh BEM FIB UI mendukung segala bentuk perlawanan yang dilakukan oleh korban. Perlawanan tersebut adalah bentuk gerakan moral penyadaraan agar tidak ada lagi korban dari kasus serupa di kemudian hari.
Menjawab pertanyaan beberapa pihak yang menanyakan mengapa laporan ke polisi dilakukan setelah korban hamil 7 bulan, menurutnya, ada beberapa hal yang harus kembali untuk ditekankan. Antara lain adalah korban mengalami trauma yang sangat dalam dan hampir tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena keadaan psikologis yang sudah lemah sejak awal. Korban diakui Saifulloh baru dapat bercerita setelah mendapatkan dorongan untuk bersuara selama tiga bulan dari teman, keluarga dan para dosen.
Sementara dosen FIB UI yang juga pendamping mahasiswi UI itu, Saraswati Dewi atau Sarasdewi, mengatakan bahwa korban mendapat dukungan penuh dari sivitas akademika yang ada di kampus. Ia menekankan bahwa laporan ini tidak saja mencari keadilan untuk korban, melainkan sebagai upaya memutus perbuatan tidak menyenangkan yang merugikan perempuan.
“Perbuatan yang tidak menyenangkan, mengorbankan anak gadis atau perempuan seperti ini harus dihentikan dan keadilan harus diperjuangkan, pada dasarnya kami tidak ingin sampai ada korban selanjutnya,” tegas Sarasdewi dalam rilis yang dikirimkan oleh Lifany Husnul Kurnia, Research Assistant at Department of Research and Community Services FIB UI.
Selain pihak kampus, kawan-kawan mahasiswi itu juga sudah meminta bantuan pada Komnas Perempuan dan Yayasan Pulih yang secara khusus menangani korban untuk pelecehan seksual.
“Awalnya tidak ada yang menggubris dengan masalah ini karena korban menutup diri atau depresi ketika hamil,” kata Sarasdewi.
Sarasdewi menuturkan, selama enam bulan sebenarnya Sitok sudah diberikan waktu untuk berdialog. Pihak mahasiswi itu sendiri sudah berusaha menghubungi Sitok untuk mempertanggungjawaban perbuatannya. Namun, ketika itu tidak ada itikad baik dari Sitok.
Ketika masalah ini sudah mendapat perhatian banyak orang, terutama kalangan seniman, Sitok mulai menghubunginya karena Sarasdewi sudah banyak berbicara dengan beberapa pihak.
Belum ada suara dari Sitok terkait pelaporan terhadapnya ke polisi. Namun sang putri, Laire Siwi Mentari, membuat surat terbuka di blognya http://lairesiwi.wordpress.com/2013/11/30/surat-terbuka/ tanggal 30 November 2013..
"Tuduhan bahwa ayah saya, Sitok Srengenge, memperkosa dan menghindar dari tanggung jawab itu tidak benar," tulisnya.
Dia membenarkan bahwa ayahnya berhubungan dengan mahasiswi itu, tapi sama sekali tak ada unsur paksaan. Dia menyebut ayahnya berniat untuk bertemu keluarga mahasiswi itu dan mempertanggunjawabkan perbuatannya. Tapi usahanya itu tidak ditanggapi oleh pendamping mahasiswi itu.
"Saya sangat kecewa kepada ayah saya. Tapi saya tidak akan membiarkan ayah saya menjadi seorang yang jahat," ujarnya. Dia juga mendukung ayahnya untuk terus berusaha bertanggung jawab kepada mahasiswi itu dan keluarganya.(dtn)
Sarasdewi menuturkan, selama enam bulan sebenarnya Sitok sudah diberikan waktu untuk berdialog. Pihak mahasiswi itu sendiri sudah berusaha menghubungi Sitok untuk mempertanggungjawaban perbuatannya. Namun, ketika itu tidak ada itikad baik dari Sitok.
Ketika masalah ini sudah mendapat perhatian banyak orang, terutama kalangan seniman, Sitok mulai menghubunginya karena Sarasdewi sudah banyak berbicara dengan beberapa pihak.
Belum ada suara dari Sitok terkait pelaporan terhadapnya ke polisi. Namun sang putri, Laire Siwi Mentari, membuat surat terbuka di blognya http://lairesiwi.wordpress.com/2013/11/30/surat-terbuka/ tanggal 30 November 2013..
"Tuduhan bahwa ayah saya, Sitok Srengenge, memperkosa dan menghindar dari tanggung jawab itu tidak benar," tulisnya.
Dia membenarkan bahwa ayahnya berhubungan dengan mahasiswi itu, tapi sama sekali tak ada unsur paksaan. Dia menyebut ayahnya berniat untuk bertemu keluarga mahasiswi itu dan mempertanggunjawabkan perbuatannya. Tapi usahanya itu tidak ditanggapi oleh pendamping mahasiswi itu.
"Saya sangat kecewa kepada ayah saya. Tapi saya tidak akan membiarkan ayah saya menjadi seorang yang jahat," ujarnya. Dia juga mendukung ayahnya untuk terus berusaha bertanggung jawab kepada mahasiswi itu dan keluarganya.(dtn)
Dolar Tembus Rp 12.000, Perlukah Gerakan Cinta Rupiah?
Jakarta ( mp.c) -Masih ingat penggalan lirik lagu Aku Cinta
Rupiah? yang dibawakan artis cilik Cindy Cenora yang sempat nge-hits
pada 1998 saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Saat itu rupiah juga sempat anjlok melewati angka Rp 12.000/US$.
Salah satu lirik lagunya seperti ini:
Aku cinta rupiah biar dolar dimana-mana
Aku suka rupiah, karena aku anak Indonesia
aku anak Indonesia
Mau beli baju, pakai rupiah
Jalannya juga, pakai rupiah
Mau beli buku, buku sekolah
Karena ku sayang ya rupiah
Dengan kondisi dolar saat ini tembus Rp 12.000, apakah harus ada gerakan cinta rupiah?
"Gerakan cinta rupiah bukan zamannya lagi, dulu waktu zaman Soeharto, pemerintah gencar teriak-teriak harus cinta rupiah, diketawain kita, mau itu dilakukan lagi, ya diketawain lagi," ucap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dihubungi detikFinance, Minggu (1/12/2013).
Sofjan mengungkapkan dengan kondisi fundamental Indonesia dan dunia seperti ini, sulit untuk mengajak masyarakat bisa memberikan kontribusi terhadap penguatan rupiah.
"Kita beli produk-produk impor baju, makanan dan banyak lagi yang mana belinya pakai dolar, kita boros pakai BBM yang mana belinya pakai dolar," katanya.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pekan lalu ditutup sedikit menguat di posisi Rp 11.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.995 per dolar AS. Meskipun dua hari sebelumnya sempat melemah, hingga mencapai 12.000/US$.
Salah satu lirik lagunya seperti ini:
Aku cinta rupiah biar dolar dimana-mana
Aku suka rupiah, karena aku anak Indonesia
aku anak Indonesia
Mau beli baju, pakai rupiah
Jalannya juga, pakai rupiah
Mau beli buku, buku sekolah
Karena ku sayang ya rupiah
Dengan kondisi dolar saat ini tembus Rp 12.000, apakah harus ada gerakan cinta rupiah?
"Gerakan cinta rupiah bukan zamannya lagi, dulu waktu zaman Soeharto, pemerintah gencar teriak-teriak harus cinta rupiah, diketawain kita, mau itu dilakukan lagi, ya diketawain lagi," ucap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dihubungi detikFinance, Minggu (1/12/2013).
Sofjan mengungkapkan dengan kondisi fundamental Indonesia dan dunia seperti ini, sulit untuk mengajak masyarakat bisa memberikan kontribusi terhadap penguatan rupiah.
"Kita beli produk-produk impor baju, makanan dan banyak lagi yang mana belinya pakai dolar, kita boros pakai BBM yang mana belinya pakai dolar," katanya.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pekan lalu ditutup sedikit menguat di posisi Rp 11.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.995 per dolar AS. Meskipun dua hari sebelumnya sempat melemah, hingga mencapai 12.000/US$.
(rrd/hen) (dtf)
BUMN Ini Tawarkan Apartemen Rp 250 Juta/Unit di Surabaya
Jakarta (mp.c)-BUMN konstruksi, PT PP (Persero) Tbk mengembangkan proyek apartemen di Surabaya. Apartemen yang diberi nama Pavilion Permata ini dibanderol dengan Rp 250 juta/unit.
Manager PT PP, Divisi Properti Proyek Apartemen Pavilion Permata Rachmat Priyatna mengatakan tingginya harga lahan di Surabaya dan laju pertumbuhan apartemen yang banyak tersebar di Surabaya bagian barat membuat PT PP fokus menggarap pasar hunian vertikal apartemen Pavilion Permata sejak setahun lalu.
Rachmat mengatakan, berbeda dengan apartemen biasanya, Pavilion Permata memberikan layanan kepada konsumen layaknya di hotel.
"Apartemen Pavilion Permata memanjakan penghuninya dengan hotel services yakni house keeping service, laundry service dan dining service. Dengan de- mikian Anda yang setiap hari sudah tersita waktu dengan jam kerja, kini tidak perlu lagi memikirkan urusan kebersihan ruangan, memasak ataupun mencuci," kata Rachmat dalam keterangannya, Minggu (1/12/2013).
Dikatakan Rahmat, apartemen Pavilion Permata ditawarkan dengan harga terjangkau dengan varian cara pembayaran cash, installment, dan KPRS yang akan memudahkan konsumen memiliki apartemen ini.
"Kami jelas berbeda dengan apartemen lain. Dengan extra services, tiga menit menuju pintu gerbang tol Satelit Darmo, apartemen Pavilion Permata berlokasi terdepan dan sangat strategis di Surabaya barat ditambah akses langsung ke Golden City Mall. Kamilah satu-satunya apartemen dengan harga 250 jutaan di jalan Mayjen Sungkono," lanjut Rachmat.
Show unitnya bisa dilihat di marketing gallery Pavilion Permata di jalan Abdul Wahab Siamin nomor 2-8, Golden City Mall Surabaya, juga di Bursa Properti 2013 yang berlangsung di Gramedia Expo, Surabaya hingga 8 Desember 2013 mendatang.
"Di event Bursa Properti 2013 ini kami memberikan diskon khusus selama pameran. Bagi konsumen yang ingin memiliki apartemen Pavilion Permata dengan cara mengangsur bank-bank seperti Bank BRI, CIMB, Niaga, Bank BTN dan Bank Muamalat siap membiayai fasilitas Kredit Pemilikan Rumah Susun (KPRS)," lanjutnya.
Sementara itu Project Manager Apartemen Pavilion Permata, Nurjaman mengungkapkan, apartemen tipe satu kamar tidur ini mulai dibangun pada Oktober 2013 lalu dan ditargetkan akan selesai pada Desember 2013 mendatang.
"Anda tak perlu meragukan kualitas struktur bangunan dan guna percepatan penyelesaian tepat waktu proyek ini, akhir Oktober lalu, pemancangan tiang pertama pembangunan apartemen Pavilion Permata telah dilakukan dan direncanakan akan selesai pada Desember 2014 mendatang," jelas Nurjaman.
(zul/hen)(dtf)
Alat Penghemat Listrik Hingga 30% Diserbu
Jakarta (mp.c) -Pada pergelaran Pekan Produk Kreatif Indonesia
(PPKI) di Epiwalk, Kuningan, ada alat penghemat listrik buatan dalam
negeri yang dijual. Alat ini bisa menghemat tagihan listrik hingga 30%.
Para pengunjung menyerbu.
Dari pemantauan detikFinance di acara tersebut, Sabtu (30/11/2013), pengunjung tak henti mendatangi tempat penjualan alat tersebut. Alat penghemat listrik yang dibuat oleh Home Electric Saver itu lau Rp 7 juta dari pagi hingga sore ini.
Bambang Sugiyanto, si pemilik Home Electric Saver mengatakan, penjualan alat tersebut cukup laris. Penjualan alat ini memang tidak secara langsung (direct selling). Bambang menjualnya lewat pameran-pameran.
Alat ini sudah dikembangkan sejak tahun 2005. Dalam kurum waktu itu, sudah ada sekitar 500 ribu unit alat yang terjual dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua. Bambang kini menjual 3 tipe alat penghemat listrik yaitu untuk daya 450-1300 watt seharga Rp 300 ribu/unit, daya 2.200-4.400 watt seharga Rp 400 ribu/unit dan daya 5.500-8.800 watt seharga Rp 500 ribu/unit.
Sejumlah pengunjung yang datang bertanya-tanya, mengapa Bambang tidak melakukan penjualan langsung alat ini. "Itu karena keterbatasan modal. Kalau jual langsung butuh modal banyak, harus punya kantor dan kendaraan pribadi. Saat ini akses mendapatkan modal susah, saya sudah mencari ke bank-bank tapi tidak dapat," ujar Bambang ke salah seorang pembeli.
Bambang berharap pemerintah bisa membantu dirinya mencarikan akses permodalan untuk usahanya. Saat ini penjualan alat tersebut baru sebatas di Jakarta saja. Bagi yang berminat bisa datang ke PT Smart Sukses Abadi di Jalan Kartika 111, No.21, Kompeks Kartika Jaya, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Para pembeli cukup antusias melihat alat penghemat listrik buatan pria 49 tahun asal Malang ini. Banyak yang ingin mencoba dulu apaka alat ini efektif. Bambang pun memperlihatkan penggunaan alat ini. "Kalau tidak menurunkan tagihan listrik, barang boleh dikembalikan," jelas Bambang kepada pengunjung
Dari pemantauan detikFinance di acara tersebut, Sabtu (30/11/2013), pengunjung tak henti mendatangi tempat penjualan alat tersebut. Alat penghemat listrik yang dibuat oleh Home Electric Saver itu lau Rp 7 juta dari pagi hingga sore ini.
Bambang Sugiyanto, si pemilik Home Electric Saver mengatakan, penjualan alat tersebut cukup laris. Penjualan alat ini memang tidak secara langsung (direct selling). Bambang menjualnya lewat pameran-pameran.
Alat ini sudah dikembangkan sejak tahun 2005. Dalam kurum waktu itu, sudah ada sekitar 500 ribu unit alat yang terjual dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua. Bambang kini menjual 3 tipe alat penghemat listrik yaitu untuk daya 450-1300 watt seharga Rp 300 ribu/unit, daya 2.200-4.400 watt seharga Rp 400 ribu/unit dan daya 5.500-8.800 watt seharga Rp 500 ribu/unit.
Sejumlah pengunjung yang datang bertanya-tanya, mengapa Bambang tidak melakukan penjualan langsung alat ini. "Itu karena keterbatasan modal. Kalau jual langsung butuh modal banyak, harus punya kantor dan kendaraan pribadi. Saat ini akses mendapatkan modal susah, saya sudah mencari ke bank-bank tapi tidak dapat," ujar Bambang ke salah seorang pembeli.
Bambang berharap pemerintah bisa membantu dirinya mencarikan akses permodalan untuk usahanya. Saat ini penjualan alat tersebut baru sebatas di Jakarta saja. Bagi yang berminat bisa datang ke PT Smart Sukses Abadi di Jalan Kartika 111, No.21, Kompeks Kartika Jaya, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Para pembeli cukup antusias melihat alat penghemat listrik buatan pria 49 tahun asal Malang ini. Banyak yang ingin mencoba dulu apaka alat ini efektif. Bambang pun memperlihatkan penggunaan alat ini. "Kalau tidak menurunkan tagihan listrik, barang boleh dikembalikan," jelas Bambang kepada pengunjung
Salah satu pengunjung bernama Nindya mengatakan, dirinya membeli alat
penghemat listrik yang seharga Rp 500 ribu untuk apartemennya, karena
selama ini tagihan listriknya mencapai Rp 1,3 juta per bulan.
Bambang menjelaskan konsep kinerja alat mini hemat listrik ini. Mesin utama alat ini adalah sebuah kapasitor bank mini. Kapasitor ini berfungsi menghilangkan proses induksi listrik yang menyebabkan energi listrik terbuang dan boros pemakaian. Dengan pemakaian alat ini, induksi listrik dihilangkan dan daya listrik dapat dimaksimalkan untuk digunakan.
Alat ini tidak melanggar ketentuan oleh PT PLN (persero). Legalitas produk ini sudah sesuai dengan SK Menteri PU No. 23/PRT/78 tentang alat sejenis kapasitor bank. Ia juga merujuk pada instruksi Presiden RI No 10/2005 tentang penghematan energi.
Bambang mengaku hanya mengembangkan ide yang sudah ada. Alat serupa pernah dibuat negara Jerman dengan sistem yang sama dan cara yang sama. Namun harga produk buatan Jerman yang sejenis jauh lebih mahal.
"Jadi fungsinya energi listrik bisa dimaksimalkan. Ide ini sebenarnya kalau dari sisi teknis sudah ada yaitu dari Jerman tetapi mahal harganya. Kita modifikasi dengan pengembangan teknologi yang kita ambil dengan menggunakan komponen lokal 90%, 10% komponen kapasitor kita masih impor. Buatan Jerman sejenis harganya Rp 100 juta/unit, kalau kita ini hanya Rp 300 ribu/unit," tambahnya.
Produk Bambang sudah diamini oleh PT Telkom Tbk. Bahkan Telkom telah menandatangani kontrak kerjasama dengan Bambang untuk menyediakan alat penghemat listrik di semua kantor cabang Telkom. Bahkan produk ini sudah dilirik oleh negara jiran Malaysia. Namun Bambang sudah lebih dulu mendaftarkan hak mereknya agar tidak dibajak oleh orang tak bertanggung jawab.(dtf)
Bambang menjelaskan konsep kinerja alat mini hemat listrik ini. Mesin utama alat ini adalah sebuah kapasitor bank mini. Kapasitor ini berfungsi menghilangkan proses induksi listrik yang menyebabkan energi listrik terbuang dan boros pemakaian. Dengan pemakaian alat ini, induksi listrik dihilangkan dan daya listrik dapat dimaksimalkan untuk digunakan.
Alat ini tidak melanggar ketentuan oleh PT PLN (persero). Legalitas produk ini sudah sesuai dengan SK Menteri PU No. 23/PRT/78 tentang alat sejenis kapasitor bank. Ia juga merujuk pada instruksi Presiden RI No 10/2005 tentang penghematan energi.
Bambang mengaku hanya mengembangkan ide yang sudah ada. Alat serupa pernah dibuat negara Jerman dengan sistem yang sama dan cara yang sama. Namun harga produk buatan Jerman yang sejenis jauh lebih mahal.
"Jadi fungsinya energi listrik bisa dimaksimalkan. Ide ini sebenarnya kalau dari sisi teknis sudah ada yaitu dari Jerman tetapi mahal harganya. Kita modifikasi dengan pengembangan teknologi yang kita ambil dengan menggunakan komponen lokal 90%, 10% komponen kapasitor kita masih impor. Buatan Jerman sejenis harganya Rp 100 juta/unit, kalau kita ini hanya Rp 300 ribu/unit," tambahnya.
Produk Bambang sudah diamini oleh PT Telkom Tbk. Bahkan Telkom telah menandatangani kontrak kerjasama dengan Bambang untuk menyediakan alat penghemat listrik di semua kantor cabang Telkom. Bahkan produk ini sudah dilirik oleh negara jiran Malaysia. Namun Bambang sudah lebih dulu mendaftarkan hak mereknya agar tidak dibajak oleh orang tak bertanggung jawab.(dtf)
SELEBRITIS
Cinta Ratu Nansya Pamer Foto Nakal Bersama Pesulap
Jakarta : Banyak cara yang dilakukan
untuk mengekspresikan diri. Salah satunya, dengan memajang foto di dunia
maya. Nah, bagaimana bila foto itu berbau 'kenakalan' dua sejoli dan
kebetulan dari kalangan artis? Mungkin ini yang terjadi pada Cinta Ratu
Nansya.
Memang, melalui akun instagramnya beralamat CintaRatunansya, bintang film Kutukan Arwah Santet itu memamerkan kemesraan dengan seorang pria berkepala plontos. Pria itu diketahui adalah pesulap bernama Galih Montana.
Foto dipisahkan menjadi dua frame. Frame sebelah kiri, Cinta tengah mendekap Galih kebagian dadanya, sementara tangan kanan Galih memegang pisau dan kirinya mengacungkan jari tengah ke arah kamera. Di dalam foto, Cinta mengenakan dress pendek putih tanpa lengan sehingga tali bra hitamnya terlihat jelas.
Adapun pada frame sebelah kanan, wajah Cinta tak terlihat karena sedang mencium pipi Galih dari sisi kiri. Justru, kali ini wajah Galih yang terlihat meski hanya bagian hidung sampai matanya saja. Gantian, pisau tadi sekarang dipegang Cinta.
Saat dikonfirmasi, Cinta mengakui kalau itu adalah foto dirinya bersama Galih. Pengunggahan foto diakuinya sebagai guyonan semata. Lantas, apakah mereka tengah berpacaran? "Aduh kalau ditanya pacaran atau bukan, lihatnya bagaimana? biar orang saja yang mempersepsikan sendiri," katanya saat dihubungi wartawan Jumat (29/11/2013) malam.
Galih bukanlah pria satu-satunya yang pernah dikabarkan dekat dengan Cinta. Sebelumnya, wanita yang kerap berafoto syur di majalah pria dewasa ini juga sempat dikabarkan menjalin kasih dengan Eza Gionino, artis yang sempat mendekam di bui gara-gara kasus penganiayaan terhadap mantan kekasihnya, Ardina Rasti. Tapi kabar itu sudah dibantahnya.
"Kalau soal Eza pernah aku sampaikan hanya teman lama saja. Kalau pun memang pernah dekat kan sudah berlalu juga. Sudah lama nggak ada komunikasi dengan dia," jelas Cinta. (fei)(liutan 6.com)
Memang, melalui akun instagramnya beralamat CintaRatunansya, bintang film Kutukan Arwah Santet itu memamerkan kemesraan dengan seorang pria berkepala plontos. Pria itu diketahui adalah pesulap bernama Galih Montana.
Foto dipisahkan menjadi dua frame. Frame sebelah kiri, Cinta tengah mendekap Galih kebagian dadanya, sementara tangan kanan Galih memegang pisau dan kirinya mengacungkan jari tengah ke arah kamera. Di dalam foto, Cinta mengenakan dress pendek putih tanpa lengan sehingga tali bra hitamnya terlihat jelas.
Adapun pada frame sebelah kanan, wajah Cinta tak terlihat karena sedang mencium pipi Galih dari sisi kiri. Justru, kali ini wajah Galih yang terlihat meski hanya bagian hidung sampai matanya saja. Gantian, pisau tadi sekarang dipegang Cinta.
Saat dikonfirmasi, Cinta mengakui kalau itu adalah foto dirinya bersama Galih. Pengunggahan foto diakuinya sebagai guyonan semata. Lantas, apakah mereka tengah berpacaran? "Aduh kalau ditanya pacaran atau bukan, lihatnya bagaimana? biar orang saja yang mempersepsikan sendiri," katanya saat dihubungi wartawan Jumat (29/11/2013) malam.
Galih bukanlah pria satu-satunya yang pernah dikabarkan dekat dengan Cinta. Sebelumnya, wanita yang kerap berafoto syur di majalah pria dewasa ini juga sempat dikabarkan menjalin kasih dengan Eza Gionino, artis yang sempat mendekam di bui gara-gara kasus penganiayaan terhadap mantan kekasihnya, Ardina Rasti. Tapi kabar itu sudah dibantahnya.
"Kalau soal Eza pernah aku sampaikan hanya teman lama saja. Kalau pun memang pernah dekat kan sudah berlalu juga. Sudah lama nggak ada komunikasi dengan dia," jelas Cinta. (fei)(liutan 6.com)
Anak Belum Tahu Angelina Sondakh Dipenjara 12 Tahun
Jakarta : Anak Angelina Sondakh (Angie) dari pernikahan bersama mendiang Adjie Massaid, Keanu Jabbar Massaid rupanya belum mengetahui jika sang ibunda tak bisa menemaninya dalam waktu yang cukup lama.
Menurut adik ipar Angie, Mudji Massaid, Keanu belum diberitahu ihwal penahanan Angie di rutan Pondok Bambu selama 12 tahun karena tersangkut kasus korupsi.
"Dia (Keanu) enggak tahu. Kan usianya masih empat tahun," ucap Mudji saat ditemui di kawasan Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2013).
Pihak keluarga Angie, termasuk Mudji, berjanji untuk memberitahu Keanu jika kondisi mental dan psikologisnya sudah dinyatakan siap. Sebab, keluarga tak bisa terus menerus menutup mulut soal keberadaan Angie jika Keanu bertanya.
"Nanti kalau dia sudah besar, secara otomatis dia harus mengerti (dengan kondisi Angie)," tambah Mudji.
Selama ini, dikatakan Mudji, Keanu selalu menyempatkan diri menjenguk Angie di rutan Pondok Bambu. Namun, saat menjenguk, Keanu tak diberitahu jika Angie sedang ditahan.
"Saya lihat Angie kalau sama Keanu itu selalu main pas bertemu ya. Keanu juga selalu jenguk Angie," tutup dia.(Gie/Mer) (liputan 6.com)